Oleh
Nabil Bakri
(^Agar 'KIJANG', 'KUDA', 'JAGUAR', dan hewan-hewan beRODA empat lainnya tetap berlari kencang)
A. Mesin
Nah, yang paling utama dari yang namanya mobil maupun
kendaraan bermesin lainnya tentu mesin itu sendiri. Seringkali orang pake mobil
asal pake aja, tanpa peduli perawatan. Sebenernya ngerawat mesin ini nggak
bakal terasa manfaatnya kalau kamu tipe orang yang pake mobil 3 thn sekali
ganti. Tapi, nggak ada salahnya, kan, ngerawat mesin? Lagipula mobil jaman
sekarang kelihatannya sehat tapi setahun dipake aja sudah banyak masalahnya
(seringkali kita nggak ‘ngeh’ kalau ada masalah). Trus, kalau mobilnya mau
dijual lagi, catatan perawatan yang baik tentu akan membuat banyak peminat dan
harga jualnya bisa tetap memuaskan.
1. Gunakan bahan bakar yang disarankan
Pemakaian bahan bakar menjadi sangat penting karena
mobil-mobil baru kebanyakan sengaja diciptakan untuk mengkonsumsi BBM tanpa
timbal (baca: PERTAMAX). Biasanya di bagian-bagian tertentu ada stiker
pemberitahuan atau sudah dicantumkan di buku petunjuk pemilik bahwa kendaraan
yang Anda beli harus diisi dengan BBM tanpa timbal. Jadi, kalau sudah ada
notifikasi begini, jangan diisi dengan premium, KECUALI keadaan darurat (tidak
termasuk kehabisan uang buat beli BBM non subsidi, karena lo mampu beli mobil
masak kagak mampu isi BBM non subsidi??). AWAS: mobil-mobil keluaran lama sudah
biasa diisi premium. Memang sebaiknya beralih ke BBM tanpa timbal, tapi
hati-hati karena ada beberapa mobil yang malah ‘ngambek’ diisi PERTAMAX. So,
pahami betul jenis dan tipe mesin kendaraan Anda jika ragu-ragu memilih jenis
BBM.
KHUSUS MESIN DIESEL:
Mobil diesel jaman sekarang yang dieselnya sudah ‘canggih’
alias tidak lagi konvensional, maka HARUS diisi dengan BBM tanpa timbal (baca:
DEX). Mobil seperti Isuzu Panther walau keluaran tahun 2015 masih menggunakan
mesin konvensional, jadi aman menggunakan solar/bio solar biasa karena memang
dibuat untuk usaha atau mengejar nilai ekonomis. Mobil seperti Inova Diesel,
Fortuner Diesel, Pajero Sport Diesel, bahkan Isuzu MU-X Diesel, sebaiknya diisi
dengan BBM tanpa timbal karena memang mesinnya lebih ‘suka’ diisi DEX.
2. Cek Oli
Oli sangat penting untuk menunjang performa mesin. Nggak
perlu repot-repot menghitung kilometer, tinggal lihat tanda kilometer di dasbor
dan baca angka kilometer ganti oli berikutnya. Kalau memang sudah waktunya
ganti oli (baik oli mesin, perseneleng, maupun power steering), ya segera
diganti olinya. Banyak sekali bengkel yang bisa mengganti oli kalau kamu nggak
bisa sendiri. Bahkan banyak tempat cuci mobil sudah menyediakan layanan ganti
oli. Walau begitu, kamu tidak perlu terlalu khawatir jika sudah melewati batas
kilometer dan belum segera ganti oli karena ada yang namanya ‘jangka
toleransi’. Pahami berapa batas toleransi merk oli yang kamu pakai. TAPI,
segera lakukan pemeriksaan dan ganti oli jika oli menetes atau oli cepat habis.
Menetesnya oli bisa jadi penanda bahwa kamu sudah telat pake banget mengganti
oli. Namun, bisa jadi ada kebocoran, jadi sebaiknya langsung diperiksa. Kalau
ragu-ragu, bawalah ke bengkel.
3. Air Radiator dan Air Accu
Kadang orang kalau berangkat pagi pulang sore nggak sempat
cek bagian mesin. Padahal, ada dua bagian penting yang esensial untuk mobil dan
sebenernya bisa kita rawat sendiri di rumah, yakni masalah pengairan. Air
radiator sangat penting untuk menjaga mesin tetap dingin. Air bisa menggunakan
air tanah maupun coolant. Kalau kamu yakin bahwa air tanah di rumahmu bersih,
kamu tidak perlu takut muncul banyak karat di radiator. Tapi, supaya aman,
pakai coolant yang memang didesain khusus untuk menjadi cairan pendingin. Walau
demikian, sifat coolant yang ‘menghajar’ karat bisa berakibat merusak jika
radiator mobilmu sudah terlanjur karatan. Karat tadi akan dibasmi oleh coolant
dan malah menimbulkan kebocoran atau air radiator menjadi keruh karena karat
yang mengelupas. Jadi, sekali lagi, pahami kondisi radiator mobilmu. Kalau
mobilmu masih baru, biasanya sudah langsung diisi coolant.
Accu sangat penting untuk menunjang sistem kelistrikan
mobil. Setiap merk Accu melengkapi barangnya dengan garis pemberitahuan batas
minimal jumlah air Accu. Pokoknya kalau sudah mencapai garis minimal, segera
isi dengan air Accu.
AWAS!!
Air Accu bisa menggerus besi. Jadi, hati-hati saat mengisi
air Accu. Jika sampai tumpah ke mobil, bisa mengakibatkan korosi dan melubangi
mobil. Jika muncul bercak putih seperti jamur setelah mengisi air Accu, itu
berarti ada yang tumpah. Nggak perlu panik, kamu tinggal siapin alat pembersih
dan solar. Bersihkan bagian yang ‘dimakan’ air Accu dengan solar. Selalu amati
lagi secara berkala untuk memastikan apakah tumpahan air Accu sudah benar-benar
hilang. Kalau kamu ragu dan takut air Accu tumpah saat mengisi, sebaiknya kamu
melepas Accu dan mengeluarkannya dari mobil sebelum diisi. Amati juga bagian
tatakan/landasan/tambatan accu di bagian mesin mobil, apakah ada karat akibat
tumpahan air Accu atau tidak.
B. Accu
Kebayang, kan, rasanya kalau kamu starter mobil tapi nggak
nyala? Hal ini bisa dicegah dengan memanasi mobil. Jadi begini, Accu pada
dasarnya adalah baterai sedangkan mesin mobil adalah pembangkit listrik tenaga
minyak. Ketika mobil dipanaskan, Accu akan terisi listrik. Berawal dari
pemahaman sederhana ini aku melakukan hal berikut:
Motor
matic di rumah kebetulan sehari semalam lupa dicabut kuncinya. Alhasil, doi
dalam posisi menyala. Nyala lampu pada spidometer ternyata ‘menguras’ listrik
Accu. Biasanya saat hal ini terjadi orang akan melakukan ‘setrum’ alias
mengaliri Accu dengan listrik. Karena aku berpikir kalau Accu adalah baterai
dan mesin adalah pembangkit listriknya, semua ‘so simple’. Tinggal aku starter
manual dan dipanaskan sekitar 30 menit. Setelah itu, saat tombol starter
ditekan, mesin langsung menyala bahkan sampai berbulan-bulan kemudian masih
nyala dan tidak perlu di-setrum alias tambah listrik. TAPI kalau kamu sudah
melakukan ini dan tombol starter masih tidak berfungsi, itu tandanya Accu sudah
minta diganti.
Usia
Accu umumnya 2 tahun, tapi bisa diperpanjang hingga bertahun-tahun (sampai
akhirnya rusak). Cara menjaganya mudah saja, yakni panaskan kendaraan sebelum
mulai memasukkan gigi/menjalankan kendaraan. Ketika kamu hendak pergi jauh,
sebaiknya lepaskan kabel penghubung mobil ke Accu. Nah, kalau kamu libur
sebulan dan tu mobil nggak kepake, minimal 3 hari sekali kamu panasin 5-10
menit. Selain menjaga aliran listrik Accu, memanaskan mesin juga menjaga mesin.
Hal ini karena jika mobil dipanaskan, oli punya waktu untuk menyebar secara
merata sebelum semua komponen mesin saling bergesekan karena dipakai untuk
jalan. Kendaraan yang tidak pernah dipanaskan alias starter langsung jalan,
biasanya usia mesinnya pendek, rewel, dan mengeluarkan gas buangan yang lebih
banyak.
C. Power Steering&Power Window
Mobil jaman sekarang tentunya sudah dilengkapi PS (power
steering) dan PW (power window) karena keduanya sudah mulai marak digunakan di
awal 90-an dan sekarang sudah menjadi komponen wajib setiap mobil. Nah, untuk
menjaga PS caranya sangat mudah, yakni selalu parkirkan mobil dengan posisi
roda depan sejajar alias lurus. Jika parkir dengan posisi roda belok, maka
beban PS tidak seimbang dan memperpendek usia PS. Awas, kalau ganti komponen PS
cukup menguras kantong, lho. Jadi, hindari parkir saat roda masih menyerong.
Walau demikian, kamu tidak perlu selalu meluruskan roda kalau buru-buru dan
hanya parkir satu-dua jam. Tapi kalau parkir lama, sangat disarankan luruskan dulu
posisi roda depannya. Selain itu, selalu amati level oli PS. Kalau sudah di
ambang batas minimum, segera tambah jumlahnya. Masalah jumlah oli bisa
dipengaruhi adanya kebocoran, jadi amat baik-baik jika oli PS cepat habis. Nah,
selain parkir roda lurus dan rutin cek level oli PS, caramu berbelok atau
melakukan manuver parkir juga penting. Saat kamu mau membelokkan roda, usahakan
mobil dalam keadaan ‘berjalan’ sehingga PS tidak mendapatkan beban putar
berlebih. Contohnya, kalau kamu mau putar balik usahakan sedikit menjalankan
mobil sembari memutar kemudi. Selain itu, hindari memutar kemudi saat mobil
dalam posisi mati dan hindari juga memutar kemudi secara maksimal terlalu
sering. Putar saja pelan-pelan, sedikit-sedikit, yang sabar. Pasti PS awet.
Untuk PW (power window). Tidak seperti RM (retractable
mirror alias Power Folfing Side-View-Mirror/PFM) yang sebenarnya tidak terlalu
penting, tentu bikin pusing dan muak kalau PW sampai rusak, karena jendela
mobil sangat penting untuk bisa dibuka saat mau bayar parkir, membeli koran,
bayar tol, mengucapkan selamat tinggal, tanya jalan. Kadang kalau PW sampe
rusak, bikin kita gemes dan memikirkan enak juga kalau jendela masih manual
tinggal puter, beres, apalagi mobil jaman sekarang alur kelistrikannya ruwet.
Nah, untuk menjaga usia PW, caranya juga mudah. Selalu pastikan jendela tidak
seret. Maksudnya, kalau jendela sudah benar-benar kotor, segera bersihkan.
Kalau ada banyak tanah&debu menempel di jendela, jangan buka jendela karena
selain bisa menimbulkan goresan, akan membuat jendela ‘seret’ dan kerja PW jadi
2X lipat. Selain itu, jangan buka-tutup alias ‘naik-turunkan’ jendela terlalu
sering, buka jendela seperlunya saja. Oleh karena itu, kalau ada anak kecil
dalam mobil, pastikan kamu mengunci sistim PW supaya tidak untuk mainan.
Kalau ada kerusakan pada PW atau CL (central lock), bawa
mobil ke bengkel khusus PW atau CL karena sistim PW dan CL cukup rumit,
sehingga bisa memperparah kondisinya kalau tidak diperbaiki dengan benar.
D. AC&Interior
AC mobil sangat penting karena akan menyejukkan kabin saat
panas terik. Bayangkan gerahnya jika di siang hari yang panas tiba-tiba AC
rusak atau tidak dingin sama sekali. Ketika AC terasa tidak dingin, periksa
faktor non-AC terlebih dahulu. Mungkin ada pintu atau jendela yang kurang
rapat. Celah yang ada malah membuang manfaat dingin AC sehingga malah tidak
mendinginkan kabin. Selain itu, periksa Kaca Film (KF). KF yang terlalu rendah
(dalam hitungan %) tentu lebih lemah dalam menolak masuknya panas mata hari.
Sesuaikan KF sesuai kebutuhan medan dan cuaca yang sering kamu lalui. Selain
itu, KF yang sudah terlalu lama tidak diganti juga takkan bekerja maksimal,
jadi kalau emang sudah tua, segera ganti KF-nya. Matikan double blower jika
tidak perlu dan arahkan kisi-kisi AC ke penumpang sehingga manfaatnya terasa.
Jika memang benar-benar tidak dingin, mungkin sudah waktunya tambah freon. Jika
sudah tambah freon dan AC masih tidak dingin, segera bawa ke bengkel khusus AC.
Untuk perawatan, gunakan AC seperlunya. Saat malam, pagi,
atau di saat cuaca dingin, sebaiknya AC dimatikan dan buka jendela untuk
mengalirkan angin secara alami, nggak usah terlalu ‘sok’ nggak mau buka
jendela. Kalau memang cuaca atau keadaan tidak mengharuskan kamu menutup
jendela dan menyalakan AC, ya tidak usah. Membuka jendela juga sebenarnya
sangat penting agar udara di dalam kabin berganti secara alami, memberikan
kesejukan, dan menghilangkan bau maupun kabin yang pengap. Nah, ada baiknya
juga kamu pasang penyerap lembab di dalam kabin.
Bagian dalam mobil seperti dasbor atau doortrim, rawan
mengalami retak atau pecah, terutama yang terbuat dari plastik atau bahan yang
kurang mumpuni seperti yang ada di mobil-mobil LCGC atau mobil-mobil low-cost
lainnya. Hal ini dikarenakan sengatan matahari yang bisa menghilangkan kilap
dasbor dan membuatnya mudah pecah. Langkah pencegahannya adalah
denganmengusahakan parkir mobil di tempat teduh, memasang perangkat
perlindungan cahaya matahari, atau mengolesi permukaan dasbor dengan cairan
pengkilap dasbor yang dilengkapi perlindungan mata hari sehingga menjaga agar
dasbor tidak mudah rusak dan tetap terjaga kilapnya.
KHUSUS MESIN DIESEL
Bagian mesin diesel memang relatif tidak banyak bagian yang
perlu perawatan khusus. Walau demikian, selalu GANTI FILTER SOLAR, FILTER
UDARA, dan FILTER OLI sesuai anjuran. Sistem mesin diesel yang mengalirkan BBM
dengan cara disemprotkan melalui injector pump mengharuskan BBM yang bersih.
Jika BBM kotor, akan menyumbat injector. Maka, ada filter solar yang menyaring
kotoran dari BBM. Jika filter solar sudah tidak mampu menyaring lagi dan
dibiarkan, maka kotoran akan diteruskan sampai injector dan performa mobil akan
menurun drastis.
Apabila 3 filter di atas tidak diganti, mobil seringkali
jalan tersendat-sendat. Jika dibiarkan, bagian mesin bisa mengalami kerusakan
permanen dan harus turun mesin.
E. Kaki-Kaki
Sebenarnya merawat kaki-kaki cukup sederhana:
1. Saat jalan tidak rata/jelek/berlubang, jangan ngebut,
pelan-pelan saja. Di awal memang tidak terasa, tapi tindakan memaksakan mobil
ngebut di jalan jelek secara terus menerus akan memperpendek usia Shock
Absorber alias peredam kejut, bahkan mengakibatkan baut-baut pengencang baik di
kaki-kaki maupun interior menjadi kendur. Hal ini juga tidak baik untuk PS.
2. Hindari membawa beban berlebih yang tidak dianjurkan oleh
produsen mobil.
3. Hindari melakukan manuver ekstrem di belokan/tikungan
tajam kecuali mobilmu sudah dimodifikasi untuk nascar.
4. Hindari maju-mundur, menginjak-injak rem, dan menarik
tuas rem tangan terlalu sering saat jalanan macet. Tunggu sampai jarak mobil di
depan agak jauh, baru ikuti. Kadang memang ada sopir sedeng nggak tau malu yang suka nyerobot saat kita antre
bermacet-macetan. Makanya kebanyakan sopir takut ada jarak panjang antara
mobilnya dan mobil di depan, takut diserobot. Di negara maju tindak
penyerobotan ini sangat memalukan karena ‘macet di jalan’ sama dengan
mengantre.
5. Minta kaki-kaki mobil disemprot Oli Plastik saat mencuci
mobil di tempat cucui mobil yang menyediakan Oli Plastik.
6. Jangan sampai kaki-kaki kotor tertutup tanah dan lama
tidak dibersihkan.
7. Segera periksa jika terdengar suara deritan atau suara
yang tidak biasa muncul dari kaki-kaki saat mobil berjalan.
8. JANGAN PERNAH mengganti ukuran velg, ban atau bagian
kaki-kaki lainnya dengan yang tidak disarankan oleh produsen. Norak banget,
tau? Itu mobil dirancang oleh perancang yang dibayar mahal dan sudah diuji
kelayakannya. Kecuali kamu memang ahli otomotif, jangan suka mengganti-ganti.
Ibarat komputer, kita biarkan saja ke sistim ‘DEFAULT’. Jenis mobil tertentu
dengan ukuran velg, jumlah baut roda, dan ukuran as roda jika diganti dengan
ukuran yang tidak dianjurkan maka akan mengakibatkan kerusakan seperti as mudah
patah atau baut mudah patah/terlepas.
9. Segera isi angin ban yang kurang. Lakukan rotasi
penggunaan ban supaya ban aus secara merata (kalau sempat).
F. Cat Mobil
1. Hindari memarkir mobil di bawah terik matahari dalam
jangka waktu lama (kalo sebentar nggak apa-apa)
2. Hindari memarkir mobil di bawah hujan terus-menerus. Ini
karena air hujan jaman sekarang mengandung asam yang bisa mempercepat karat
pada mobil.
3. Jangan membiarkan mobil kotor sampai seperti gurun
berjalan, tapi jangan juga mencucinya terlalu sering. Untuk itu, sebaiknya kamu
punya garasi (rada aneh ngeliat orang punya mobil tapi kagak punya garasi).
Minimal, pakaikan sarung pelindung mobil (kalau aku double protection, jadi
selain masuk garasi, mobil juga ditutup sarung. Memang ribet, tapi menjaga
kilap cat. Kamu tidak perlu melakukan ini untuk mobil yang sering dipakai kalau
dirasa terlalu ribet, tapi pada mobil yang jarang dipakai atau cuman buat
gantian sebaiknya diperlakukan seperti ini)
Well, aku memang mungkin bukan ahlinya merawat mobil atau master otomotif, tapi yang aku tulis adalah apa yang aku lakukan, dan...berhasil. Apakah kamu punya trik khusus merawat mobil?
Komentar
Posting Komentar