Isuzu Panther Pilihan Pinter

Panther Pilihan Pinter
oleh NABIL BAKRI

PENTING: Artikel ini merupakan Arsip, dan mungkin tidak lagi mencerminkan keadaan terkini situs ini, termasuk visi, misi, dan citra umumnya. Semua artikel Arsip akan diatur penerbitannya ke tanggal 20 November 2010. Waktu sebenarnya mungkin berbeda.

Blog ini ditulis secara bertahap, mulai dari 2012 (penulis masih SMA kelas 2) hingga update terakhir 2021. Maka, gaya tulis penulis mungkin sudah berubah dalam rentang waktu tersebut, harap dimaklumi. Satu hal yang tidak berubah, meskipun penulis sudah mencoba mobil-mobil lain, penulis masih berpegang teguh pada inti tulisan ini dan masih menyukai Panther.


Sebelum melanjutkan membaca, kami informasikan bahwa Isuzu Panther telah resmi berhenti diproduksi pada tahun 2021. Informasi ini diunggah secara resmi oleh Isuzu Indonesia melalui akun YouTube mereka. Sikap Isuzu yang seperti tutup telinga dari tuntutan konsumen untuk meremajakan Panther seperti Deja vu yang terjadi di Amerika Serikat yang mengakibatkan Isuzu secara keseluruhan semakin ditinggalkan oleh konsumen hingga akhirnya angkat kaki dari Amerika. Padahal, Isuzu dikenal memiliki produk yang handal.

[atas: berita Panther berhenti produksi yang dirilis oleh Sindo News. Isi berita di luar tanggung jawab penulis. Panther sebenarnya hanya memiliki dua generasi yang dikenal sebagai Panther Kotak dan Panther Kapsul. Selebihnya, hanya dianggap sebagai Facelift]

Untuk mengenang kembali masa kejayaan Isuzu Panther [1996-2000] lengkap dengan nuansa 90-an, mari tonton kembali review mobil Panther Hi Sporty kami oleh B Channel Indonesia DI SINI

***

"Isuzu Panther, dilihat dari desainnya, mungkin bukan jenis mobil yang anda 'impi-impikan', tapi untuk penggunaan sehari-hari, Isuzu Panther jelas merupakan mobil yang Anda 'butuhkan'."

(ATAS: Isuzu Crosswind, Isuzu Panther versi Filipina/Source: ISUZU PHILIPPINES) 

01.
Isuzu Panther adalah mobil keluaran Isuzu Motors, sebuah perusahaan yang telah teruji waktu kualitas dieselnya, dan menjadi pionir penggunaan mesin diesel. Panther menyuguhkan mesin diesel Isuzu 2.3L (diproduksi sampai 1996) dan 2.5L directinjection (untuk keluaran tahun 1997-sekarang, dengan ditambahkan Turbo supaya konsumsi BBM lebih irit). Mesin lawas ini masih dipakai hingga sekarang karena keiritan yang luar biasa, perawatan yang luar biasa mudah, dan ketangguhan yang teruji waktu. Bahkan, mesin ini juga masih dipakai di Pilipina, untuk Isuzu Hi-Lander dan Isuzu Crosswind.

[atas: sementara Indonesia punya Panther, Filipina punya Hi-Lander. Foto di atas menampilkan dua varian/model mobil yang sama, tetapi beda negara. Isuzu Panther Hi Sporty memiliki kembaran di Filipina yang bernama Hi-Lander X-Trm/Xtreme]


02.
Mobil dengan mesin diesel (konvensional) menuntut untuk dibuatkan rangka yang kokoh. Getaran mesin diesel (konvensional) sangat kuat, sehingga jika body-nya kaleng atau besi daur ulang, dalam jangka pendek, dapat dipastikan besi-besinya akan pretel karena tidak kuat menahan getaran. Maka, besi untuk pembuatan rangka mobil-mobil diesel dibuat lebih kokoh. Hasilnya, mobil diesel akan lebih 'antep' jika secara tak terduga Anda mengalami kecelakaan di jalan. Agaknya, Anda harus mempertimbangkan segi keselamatan bukan hanya dari fasilitas air bag atau rem ABS, tapi dari body juga penting. Jika Anda membeli mobil kaleng atau berbody ringkih, perlu dikhawatirkan, nyawa banyak orang dipertaruhkan dengan besi setipis itu. Panther, sebagai mobil bermesin diesel, tentu saja memahami hal ini, dan terbukti, body Isuzu Panther adalah salah satu yang paling 'antep', bahkan untuk ukuran mobil tahun 2019 ke atas, yakni Isuzu Panther Grand Touring. (Pengalaman pribadi, mobil saya ditabrak Avanza. Mobil saya cuman lepas bumper belakang saja, tinggal dipasang lagi, masalah pun selesai. Tapi, Avanza-nya ringsek, kemudian harus diderek karena bagian depan melesak dan kap menganga. Mesinnya pun tak mau jalan. Pengalaman kedua, orangtua saya nabrak pondasi pembatas lahan saat atret. Lecet sedikit, tapi pondasinya runtuh.


03.
Isuzu Panther mengusung tema 'Retro', yang secara gampang artinya 'kuno tapi keren'. Faktanya, desain-desain mobil serupa Panther sudah ada sejak tahun 1980-an, dimulai oleh perusahaan mobil-mobil Amerika yang kemudian diikuti oleh Honda (bisa dilihat di film Back to the Future, mobil impiannya Marty McFly, ). Desain body Panther secara kasar serupa dengan Toyota Kijang (kapsul), Chevrolet Blazer, dan Mitsubishi Kuda. Keempatnya memang tidak serupa, tapi bentuk kasaran/bentuk dasaran/intinya sama saja, mengusung tema MPV keluarga yang handal. Bahkan, bentuk Isuzu Panther di tahun 1990-an dengan tahun 2001-sekarang, secara garis besar sama, hanya diubah sedikit penampilannya di bagian dudukan lampu, pintu belakang, dan ditambah lekukan-lekukan untuk menguatkan efek 'kapsul'. Dengan demikian, Isuzu Panther secara tidak disadari mengikuti jejak Jeep Wrangler, yang bentuknya seperti mobil klasik, tapi tetap diproduksi hingga kini dengan desain interior yang lebih mewah, karena masih banyak penggemarnya. Maka, desain Isuzu Panther masih 'bisa diterima' untuk konsumen mobil masa kini. Bahkan Panther 1991-2000 yang sering disebut 'kotak' itu menurut sebuah video dari Vox sebetulnya secara definisi dan kategori sudah termasuk 'kapsul'. Hal ini karena mobil-mobil 'kotak' yang diproduksi mulai 90-an sebetulnya sudah dibuat dengan hitungan komputer dengan hitungan aerodinamika yang 'kapsul' menyusul naiknya harga minyak dunia setelah krisis di tahun 70an.

Panther Hi Sporty (dok. B_Channel Indonesia)

04.
Isuzu Panther memiliki body yang cukup panjang, dan lebar yang cukup 'wah' di kalangan MPV. Interiornya yang cukup 'simple' memberikan kenyamanan tersendiri. Kabinnya begitu luas, terutama Isuzu Panther di bawah tahun 2001. Pengalaman pribadi, teman yang belum pernah naik Isuzu Panther, komentar pertamanya adalah, "Luas sekali, ya!" Dia pun langsung bersandar dan merasa nyaman. Pengalaman pribadi, saya punya dua orang adik yang masih kecil, dan seorang sepupu yang seumuran. Ketika di perjalanan mau saya ajak ke mall, karena saya mengemudi santai, mereka meloncat ke kabin paling belakang, dan duduk-bermain leluasa. Asal jok belakang dilipat, kabin belakang tempak luas sekali, apalagi ditambah jok tengah dilipat, akan menyediakan space yang melimpah. Saat kebetulan jam kosong di kampus dan kebetulan pas sendirian, daripada duduk-duduk sendirian kayak nggak ada kerjaan, saya masuk ke mobil, posisikan jok tengah untuk tiduran, dengerin musik, rasanya seperti tidur di kasur, padahal saya tingginya 180cm, tiduran tetap nyaman-nyaman saja. Bahkan, sepertinya dosen yang waktu itu mengamati sejenak, membandingkan luasnya Panther dengan mobilnya (Avanza, ups!). Jadi, kalau suatu ketika muncul berita, "muda-mudi ketahuan XXX di dalam Isuzu Panther, saya bakal bilang, "Maklum, lah, orang rasanya kayak di kasur, bisa leluasa.", Tapi kan malah seringnya mereka kayak gitu di City Car (mikir, apa, nyaman, ya? Gituan di City Car yang sempit begitu, wkwkwkwkwkwk). Anyway, intinya, dengan kabin luas, berkendara jadi lebih nyaman. Bahkan, saya sering dapat komentar banyak orang: Pemilik tempat isi ulang air minum itu, dia berkomentar bahwa interiornya luas sekali, dan dia menduga pasti nyaman sekali. Tetangga, seorang ahli modifikasi motor (serius) juga nyeletuk, "Luas banget, ya. Nyaman ini."


05.
Harga jual Isuzu Panther cukup tinggi. Mobil saya ini juga ternyata diincar banyak orang. Ada beberapa pemilik bengkel yang mau membeli. Dan, ada makelar yang ketemu sorenya, mau beli, karena nggak dijual, paginya dia datang ke rumah mau beli. Tapi, tetep, memang nggak ada niat mau dijual (sudah ada penunggunya soalnya). Mungkin karena Panther ini awet-wet. Seorang pemilik bengkel bahkan pernah bilang, "Mobil sampeyan ini awet, ya. Padahal dari taun 2005, kan?"


06.
AWAS. Solar di Indonesia kualitasnya busuk. Hati-hati jika Anda mengisi mobil diesel selain Panther. Kalau Panther, solar sebusuk apapun masih bisa menerima. Tapi diesel lain, kadang tidak bisa menoleransi kualitas solar. Intinya, kalau mobil dieselnya selain Panther, ada baiknya diisi Pertamina DEX.

Kelemahan Isuzu Panther yang sering dikeluhkan orang, tapi juga bisa jadi kelebihan


01.
Karena body-nya besi antep, maka Isuzu Panther larinya tidak selincah mobil-mobil bensin (dari mesin saja, memang bakalan lebih kenceng larinya mobil bensin). Maka, larinya bisa dibilang cukup lambat. Orang yang suka mengemudi santai bisa menikmati hal ini. Atau, orangtua yang khawatir anaknya suka kebut-kebutan bawa Avanza, Xenia, atau Agya, Brio, dll, coba kasih Panther. Sekenceng-kencengnya (walaupun dimodif juga) tetep 'nggak kenceng-kenceng amat', dan tentunya lebih aman karena bodynya besi antep.


02.
Suaranya kayak macan sakit. Banyak yang tidak suka Panther karena suaranya. Tapi, kalau Anda suka 'bleyer', Panther menjadi pilihan tepat, karena suara mesinnya lebih keras dibanding Innova, Fortuner, atau Pajero Sport diesel. Suara keras ini, juga menjadi 'tanda' di perempatan, jadi kemungkinan pengendara lain akan dengar dulu dan lebih hati-hati. Saya pribadi merasa, dengan suara keras ini, lebih PD di jalan.Tapi kalo beneran tidak suka suaranya, masih bisa diakalin, asal dikasih peredam di kap nya. Kalau tanya-tanya ke bengkel modif mobil, mungkin bisa dikasih solusi gimana buat meredam suaranya.


03.
Asapnya kayak kapal uap. Yap, namanya juga mesin diesel. Kalau Anda mengikuti trend, ada trend Rolling Coal di Amerika Serikat yaitu mobil disel justru dimodifikasi untuk mengeluarkan banyak asap hitam (salah satunya sebagai bentuk protes terhadap kelompok pecinta lingkungan yang dianggap munafik dan bersikap terlalu berlebihan) Banyak yang nggak suka sama asapnya. TAPI, ini catatan, ya, mobil diesel itu sebenernya justru jauh lebih ramah lingkungan daripada mobil berbahan bakar bensin. Padahal, mobil bensin tidak keluar asapnya. Nah, diesel seharunya tidak berasap mengepul seperti itu. Hanya saja, kualitas solar di Indonesia memang di taraf yang rendah, sehingga pembakaran mengeluarkan emisi yang kelihatan sekali. Tapi, tingkat racun di asap diesel lebih rendah daripada di asap mobil bensin. Kalo asap bensin, kan, cuman nggak kelihatan, jadi secara nggak sadar kita menghirupnya. Kalau asap diesel, kan kelihatan, bisa menghindar. UPDATE 2019: Ternyata, anggapan bahwa disel lebih aman itu hasil MANIPULASI perusahaan VW. Sebetulnya, mobil bensin mengeluarkan banyak CO2 yang berbahaya untuk lingkungan, tapi dia menghasilkan NOX lebih sedikit sehingga lebih aman terhirup manusia. Nah, mobil diesel memiliki kadar CO2 yang jauh lebih rendah dari bensin sehingga disel sangat aman untuk bumi kita tercinta, tetapi kadar NOXnya lebih tinggi dari bensin, sehingga lebih bahaya jika dihirup manusia. Nah, tidak usah saling menyalahkan atau membenarkan mana yang lebih aman, DUA-DUANYA BERBAHAYA, yang satu bahaya untuk lingkungan, yang satu untuk manusia. Jadi, yang perlu kita lakukan adalah antisipasi saja. Kalau pakai disel tidak usah geber-geber, dan untung asapnya kelihatan jadi kita bisa menghindar. Selain itu, saat berada di jalan dengan motor atau jalan kaki, memang harusnya kita menggunakan masker. Sebelum tahun 2015, Eropa menggalakkan mobil disel dan hasilnya tingkat CO2 menurun drastis jadi udara lebih segar. Setelah ada kasus VW, Eropa 'melarang' mobil disel sehingga pabrikan tidak menjual disel baru. Akhirnya memang tingkat NOX di Eropa turun, tapi akhirnya tingkat CO2 naik lagi secara drastis.


04.
Tidak mewah. Anda benar, Panther sejauh ini tidak ada yang mewah. Padahal, untuk ukuran mobil di atas 250 juta, Panther ini...well...interiornya lebih tidak bagus ketimbang mobil yang harganya 100-150 juta. Well, banyak yang bilang Panther akan lebih bagus jika interiornya dibuat lebih mewah. Tapi jangan salah, sejak tahun 1990-an Panther sudah menggunakan Power Window, Power Steering, dan AC Double Blower, saat pada masa itu belum banyak mobil (di Indonesia) yang menggunakan teknologi serupa. Lagipula buat apa teknologi komputer yang berlebihan? Mau meniru negara maju seperti Amerika? Lha wong orang Amerika saja banyak yang mengeluh soal teknologi yang kebablasan, memangnya mau naik mobil atau mau naik smartphone? Ini saya tidak mengada-ada, dilihat dari makin populernya channel YouTube seperti Scotty Kilmer, YouTuber bengkel yang kaya raya tapi mobil kesayangannya adalah Toyota Celica tahun 1994 dan dia tidak suka produk BMW, Mercy, Jeep, bahkan Nissan karena dia gabung dengan Renault (aduh, saya terlanjur ada Nissan) (yang anehnya di Indonesia merk merk itu justru disukai), selain itu banyak sekali video 10 Annoying Car Features. Buat apa, sih, bagasi yang nutup sendiri? Apa susahnya tinggal dipegang dan ditutup manual?


KELEMAHAN Utama Isuzu Panther, yang TETEP Aja Jadi Kelemahannya

01.
Karat. Korosi. Keropos. Hal ini sering sekali dikeluhkan pemilik Isuzu Panther (lama, kek, baru, kek). Termasuk saya dibikin pusing mengatasi keropos yang bikin mobil kelihatan 'nggak banget'.
Sering sekali terjadi keropos di daerah-daerah 'tersembunyi' atau tertutup. Kalau kena air dan tidak dikeringkan lama-lama akan timbul karat. Seringkali di bawah pintu. Daerah-daerah situ, tuh, sering. Untuk New Panther Grand Touring dan LS Turbo, di panjatan kaki pintu belakang dilapisi karet. Hati, hati, di bawah karet ini sering juga terjadi korosi.

Yah...setelah ngomongin banyak kelebihannya, akhirnya nemu juga satu kelemahan fatal. Tapi, ya, cukup bisa dimaklumi, sih, karena struktur besinya yang 'besi beneran'. Tapi tentu lebih baik jika hal ini bisa diperbaiki oleh Isuzu (tapi kayaknya nggak bakalan, deh)


Lagipula, kurang keren dan garang apa, sih, nama 'Panther'. Sayang sekali, Panther terbaru meniadakan emblem kucing besar berwarna hitam ini. Padahal, kalau mebgikuti jejak mobil 'Jaguar', yang masih menempelkan emblem berbentuk jaguar loncat, bakalan bagus. Tapi yang pasti, Panther akan selalu diingat memiliki lambang unik yang satu itu: seekor macan kumbang yang menerkam

Kayaknya masih ada yang mau tak omongin, tapi lupa apa. Nanti jika ingat dan 'sempat', bakalan tak up-date, ya, Guys!

Blog ini ditulis secara bertahap, mulai dari 2012 (penulis masih SMA kelas 2) hingga update terakhir 2021. Maka, gaya tulis penulis mungkin sudah berubah dalam rentang waktu tersebut, harap dimaklumi. Satu hal yang tidak berubah, meskipun penulis sudah mencoba mobil-mobil lain, penulis masih berpegang teguh pada inti tulisan ini dan masih menyukai Panther.



UPDATED VERSION WARNING!
Two Pictures included in this updated article belong to HUM3D.COM, cited with indicating captions.
The writer does NOT CLAIM any of these pictures as the properties of this website

Komentar